Dekan FSH UIN Bandung: Kedua Belah Pihak harus Lebih Terbuka dan Lakukan Dialog

Saling Sindir di Media Sosial, Komunikasi Dadang-Sahrul Gunawan Tidak Berjalan Baik

Menanggapi saling sindir antara Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan di media sosial, hal itu disoroti para pemerhati pemerintahan. Beberapa pengamat pemerintahan menilai, saling sindir ini menunjukkan komunikasi antara bupati dan wakil bupati, tidak berjalan baik.

Pengamat politik UIN Sunan Gunung Djati Fauzan Ali Rasyid sekaligus Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) saat dihubungi mengatakan, kedua belah pihak harus lebih terbuka. Dengan demikian, pemikirannya akan lebih mengedepankan masa depan Kabupaten Bandung daripada kepentingan kelompok atau partai tertentu.

“Jadi seharusnya ada kesepakatan bersama antara bupati dan wakilnya sehingga dapat memberikan harapan kepada masyarakat bahwa masa depan Kabupaten Bandung ini ditanggung bersama. Kalau di awal pemerintahan sudah menampakan konflik, itu sama saja memberikan pesimistis bahwa ke depannya pemerintahan ini menjadi seperti terbelah. Mereka akan sibuk dengan konfliknya, bukan mengurus rakyatnya. Kan itu menimbulkan citra jelek,” ungkap dia, belum lama ini.

Dalam pengamatannya, dituturkan Fauzan, saat ini yang seolah menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Bandung memang lebih didominasi peran bupati. Padahal, kata dia, Kabupaten Bandung memiliki wilayah luas, sehingga kinerjanya bisa dibagi antara bupati dan wakil bupati jika memang betul-betul ingin mengabdi kepada masyarakat.

Fauzan menegaskan, Bupati Bandung Dadang Supriatna harus mampu membangun citra terbaik pada masyarakat sebagai pemimpin yang mampu bekerjasama.

Dikatakan Fauzan, Dadang Supriatna masih berpikir sebagai seorang politisi yang seharusnya lebih mengedepankan sikap seorang negarawan

Demikian halnya dengan sikap Sahrul Gunawan sebagai wakil bupati agar mampu menahan emosionalnya dan tidak mengumbarnya di media sosial. Sebab, hal itu akan memberikan citra kurang baik.

Jadi bagusnya (Sahrul Gunawan) mencoba berdialog dengan bupati. Berdialog baik secara konsep maupun orang. Kalau sudah disebar ke publik, itu namanya menantang konflik. Menurut saya kurang dewasa juga Sahrul ini,” kata dia.

Pikiran Rakyat, 1 Agustus 2021, 15:50 WIB

Related Posts