Indonesia harus Menjadi Kiblat Peradaban Islam

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengatakan, umat Islam di Indonesia sangat jauh tertinggal dalam hal ekonomi dibanding umat lainnya. Untuk itu umat Islam di Indonesia dalam hal meneladani kehidupan Rasulullah Muhammad SAW, tidak hanya segi ritual ibadahnya, tetapi juga kegiatan ekonominya.

Demikian kata JK seusai Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Riset Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam, di Kampus II UIN SGD Bandung, Kamis (15/10/2020). JK didampingi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-26, Prof Hamid Awaluddin, Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia 2017-2022, Komjen Pol. (Purn) Syafruddin; Ketua Senat Universitas, Prof Nanat Fatah Natsir; Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Mahmud.

“Nabi Muhamamad SAW adalah seorang pedagang, sebelum ia diangkat menjadi Nabi. Kehidupan sebagai seorang pedagang lebih lama dibandingkan sebagai Nabi,” jelas JK, mantan Wapres RI.

JK berharap dengan adanya Pusat Riset Sejarah Rasulullah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia kelak dapat menjadi kiblat baru pemikiran Islam dunia. Mengapa tidak? Negara Timur Tengah yang menjadi tempat kelahiran Islam dan pusat rujukan Islam, malah saat ini dipenuhi dengan konflik, sehingga wajah Islam sebagai rahmatan lil alamin tidak nampak lagi.

Sudah saatnya Indonesia mengambil alih kiblat Islam dunia, karena wajah Islam yang ramah masih ada di Asia Tenggara ini, terutama Indonesia yang menjadi negara penganut Islam terbesar. “Di sinilah pentingya Pusat Riset Sejarah Rasulullah dan Peradaban Islam di sini,” jelas JK.

Rektor UIN Bandung, Prof Mahmud menegaskan, Pusat Riset Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam akan menambah dan memperluas kontribusi UIN Sunan Gunung Djati Bandung bagi umat Islam di Jawa Barat, Indonesia dan dunia; terutama dalam menejawantahkan peran Tridharma Perguruan Tinggi. 

Seperti diketahui, kesepakatan untuk membangun Museum Rasulullah SAW di Indonesia ditandatangani pada Desember 2019 ketika delegasi DMl yang dipimpin Wakil Ketua Umumnya, Syafruddin mengadakan kunjungan ke Kota Makkah, Arab Saudi. Ia bertemu dengan Ketua Yayasan Wakaf Assalam Nashir AzZahroni serta wakil Liga Islam Dunia yang akan membiayai pendirian museum tersebut dan juga tim pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW.*

Related Posts