Kuliah Umum Mahasiswa Baru 2022 FSH Bersama Bappenas

Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Kuliah Umum Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022/2023 bersama Tatang Muttaqin, PhD. Direktur Pendidikan Tinggi dan IPTEK, Kementerian PPN/Bappenas yang bertajuk “Tantangan Perguruan Tinggi di Era 4.0 Guna Mewujudkan Mahasiswa Unggul” di Aula Anwar Musaddad, Rabu (14/09/2022).

Dalam sambutannya Rektor Prof Dr H Mahmud MSi CSEE memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas ikhtiar Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) untuk melakukan percepatan kearah yang lebih baik yang harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, teori, termasuk dalam menghadapi era 4.0.

Menurutnya, prinsip meraih kesuksesan harus dimulai dari kemauan, kesungguhan, sampai pantang menyerah, “Jika ingin saudara sukses tidak hanya mengandalkan teori, ilmu pengetahuan, tapi harus dibarengi dengan ikhtiar yang terus menerus dilakukan, kerja keras, sungguh-sungguh. Jangan menyerah dengan keadaan, saya yakin saudara jadi sukses baik di dunia maupun di akhirat,” tegasnya.

Dekan FSH, Prof Dr Fauzan Ali Rasyid MSi menyampaikan Kuliah Umum Mahasiswa Baru ini merupakan kelanjutan dari Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di tingkat fakultas. “Sebagai kelanjutan dari PBAK ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, wawasan, motivasi, inspirasi bagi mahasiswa baru. Karena perubahan yang terjadi begitu cepat, mulai dari ilmu pengetahuan, budaya, sampai teknologi, termasuk kehadiran revolusi 4.0, yang tidak hanya ikut andil mempercepat kecerdasan, intelektual, tapi harus beradaptasi dengan perubahan yang terus terjadi,” jelasnya.

 

Prof Fauzan menegaskan dengan hadirnya Kuliah Umum bersama Bappenas ini dapat menjadi motivasi kepada mahasiswa untuk terus belajar, mencari ilmu pengetahuan, belajar teknologi. “Mudah-mudahan kehadiran alumni FSH yang bisa melanjutkan kuliah di luar negeri diharapkan dapat mempercepat hadirnya Kelas Internasional, seperti target dari Pa Rektor. Semua itu bisa dibangun dari mimpi sejak menjadi mahasiswa baru dengan menghadirkan alumni, narasumber yang memberikan motivasi, inspirasi agar terus belajar, meningkatkan kualitas diri dengan memiliki semangat daya juang, maju daripada dosen, orang tua,” optimisnya.

Menurut Tatang Muttaqin, PhD ikhtiar mewujudkan mahasiswa unggul harus dibangun dari budaya organisasi pembelajar. Dengan mengedepankan spirit pembelajar mulai dari motivasi, kesungguhan, ketekunan, kolaborasi sampai silaturahmi.

“Sebesar apapun tantangan, seharusnya hanya menyedot 10% usaha organisasi, tetapi ikhtiar kita 90% dicurahkan merespon situasi menantang yang 10% itu. Adaptasi merupakan kata kunci, dan kecepatan beradaptasi ditentukan kapasitas organisasi untuk terus belajar,” paparnya.

Baginya, sejak 1938, Harvard Study of Adult Development neliti 724 remaja selama 75 tahun (5 direktur) ke-6, Robert Waldinger di TED. Apa yang membuat bahagia? direkam medical records, scanning otak, serta diwawancara keluarga dan sahabat. Setelah 75 tahun, tersisa 60 orang, dilanjutkan meneliti 2000 orang anak cucunya. “Hasilnya orang bahagia memiliki hubungan baik dengan keluarga, teman, komunitas dalam membangun silaturahmi atau social networks,” jelasnya.

Kuncinya ada tiga: Pertama, konsistensi, konsentrasi dan ketekunan para ilmuwan dalam melakukan penelitian berkesinambungan lebih 30 tahunan; Kedua, kerja sama lintas ilmu; Ketiga, interaksi lintas disiplin akan menginsiprasi temuan yang tak terpikirkan oleh satu bidang ilmu.

Related Posts

Leave a Reply