SKP (Spirit Kerja for Performance) RAHMAT TRIDARMA FSH

FSH.UINSGD.AC.ID — Istilah SKP (Spirit Kerja for Performance) di awal bulan April 2024 menjadi salah satu perbincangan yang menghangat. Betapa tidak pelaporan SKP di triwulan pertama pada tanggal 15 April 2024 bertepatan dengan momen akhir cuti bersama Idul fitri.

SKP sebagai salah satu indikator pengukuran ketercapaian kinerja tahunan merupakan pelaporan kertercapaian berkala yang terintegrasi dengan perjanjian kinerja kelembagaan. “SKP yang harus dilaporkan secara berkala dengan formulasi triwulan merupakan capaian kinerja berjenjang yang akan dijadikan parameter performance kinerja SDM dan kelembagaan. Untuk mencapai SDM dan kelembagaan yang memiliki perfomance sesuai target yang telah ditetapkan,” tandas Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid,. M.Si selaku Dekan fakultas Syariah dan Hukum, dalam acara silaturahmi pimpinan, yang diselenggarakan di Lobi Fakultas Syariah dan Hukum, Selasa (16/4/2024).

Dihari pertama pasca cuti bersama idul fitri, Prof Fauzan menyebutkan, bahwa SKP harus dijadikan Spirit Kerja agar performance pencapaian Rahmat tridarma dapat dicapai oleh seluruh civitas akademika, dalam arahanya, beliau menjelaskan nilai-nilai idul fitri perlu diambil hikmahnya. Dengan harapan melahirkan produk kinerja berbasis Rahmat tridarma (manfaat akademik, manfaat pengabdian dan manfaat penelitian), dapat dicapai dan dirasakan oleh seluruh civitas akademika,

“SKP sebagai Spirit Kerja for Performnance rahmat tridarma, diarahkan sebagai standar kinerja pendidikan tinggi yang bermuara pada proses tranformasi ilmu pengetahuan, berbasis natural dan humanis, dimana seluruh civitas akademika merupakan pembelajar yang mengekplorasi sumber pembelajaran yang beragam, tidak hanya didapat dari sumber statis semata, akan tetapi perlu dikenalakan pada sumber pembelajaran dinamis,” jelasnya

Caranya dengan mengekplorasi realitas sosial, baik melalui metode identifikasi masalah, pemecahan masalah atau yang lainya. Dengan metode ini diharapkan civitas akademika menjadi sosok solutif bukan hanya untuk dirinya akan tetapi untuk orang lain, secara spesifik mahasiswa perlu diberikan pemahaman perlunya bersosialiasasi dengan dunia sosial, dan merasakan manfaat dari komunitasnya. “mahasiswa jangan dibiarkan merasa nyaman dengan kesendirian dunianya, dan antipati melihat realitas fakta sosial sebagai realitas kehidupan,” tandasnya.

Disisi lain, Rahmat tridarma, harus dijadikan peluang bagi pimpinan fakultas untuk memberikan pelayanan publik secara maksimal. Dekan FSH optimis dengan kerjasama dan sama-sama bekerja capaian kinerja yang telah ditetapkan akan dapat terlampaui, tidak hanya dalam bentuk capain kuantitas semata, akan tetapi dalam bentuk kualitas, pelampauan capaian kinerja merupakan spirit Ramadhan yang penuh dengan standarisasi kerja, “dimana setiap pribadi sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya dituntut Ikut dalam proses capaian kinerja, yang dikenal dengan istilah taqwa,” tututrnya.

Dekan FSH berharap kepada pimpinan dilingkungan Fakultas Syariah dan Hukum secara khusus, pasca idul fitri dapat melakukan terobosan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya. Disela-sela pengarahanya Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran pimpinan yang selalu berupaya mencapai target kinerja Fakultas.

Silaturahmi Pasca Ramadhan, dihadiri oleh Dr. H. Chaerul Shaleh, M.Ag, selaku Wakil Dekan I, Dr. H. Ateng Ruhendi, M.Pd selaku Wakil Dekan II, Dr. H. Burhanuddin Hamnach selaku Wakil Dekan III, Heri Sindang Nugraha, M.M, selaku Kabag FSH, Ketua Jurusan, Sekertaris jurusan, Ketua Lembaga, Ketua dan Sekertaris Jurnal, tendik dilingkungan Fakultas Syariah dan Hukum

Related Posts