Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung membagikan sebanyak 800 paket sembako kepada mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung, karena darurat Korona.
Ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pihak kampus agar mereka tidak merasa kesulitan dalam memperoleh kebutuhan dasar hidup di perantauan. Dari hasil pendataan, ada 800 mahasiswa yang masih bertahan, ada yang berdiam di Ma’had Al Jamiah dan di sejumlah kosan di sekitaran kampus. Mereka berasal dari luar Pulau Jawa dan Luar Negeri
Paket sembako diserahkan langung oleh Rektor UIN SGD, Prof Dr H Mahmud, M.Si didampingi Wakil Rektor II Dr H Tedi Priatna, M.Ag; Wakil Rektor III, Prof Dr H Ah Fathonih, M.Ag, Wakil Rektor IV, di Aula Abdjan Soelaeman, Kampus I, Jl. A.H. Nasution No 105 Cipadung Cibiru Bandung, Rabu (15/04/2020).
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (A2KK), Dr H Jaenudin, M.Ag; Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Drs H Akhmad Lutfi, MM; Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Dr H Fauzan Ali Rasyid, M.Si dan Wakil Dekan III Dr. H. Aden Rosadi, M.A; Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin, Dr Radea Juli A Hambali, M.Hum; Kepala Bagian Umum, Drs H Fathujaman, M.Ag; Kepala Bagian Kemahasiswaan H Wawan Gunawan, S.Ag. M.M, dan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, H. Edy Fuady, M.Pd.
“Selain memastikan kesehatannya (terhindar dari virus corona), kita juga harus memperhatikan perbekalan (makanan) mereka yang tidak bisa pulang kampung. Terutama yang berasal dari luar Pulau Jawad an Luar Negeri: Thailand, Malaysia, Somalia, dan Ajarbaizan,” ujar Prof Fathonih, yang juga menjadi ketua Gugus Tugas Covid-19 UIN SGD.
Paket sembako didrop ke masing-masing fakultas untuk didistribusikan langsung ke mahasiswa, di bawah koordinasi Wakil Dekan III. Mereka adalah mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum 58 orang; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 67; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 102; Fakultas Psikologi 15; Fakultas Ushuluddin 135; Fakultas Dakwah dan Komunikasi 63; Fakultas Adab dan Humaniora 80; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 27; Fakultas Sains dan Teknologi 133; Mahasiswa Thailand 65 orang; Malaysia 19; Somalia 11; Ajarbaizan 1 orang, sisanya mahasiswa Pascasarjana.
“Ke depan kita agendakan pembagian sembako untuk masyarakat sekitar kampus dan 1.500 masker gratis di jalan raya,” kata Prof Fathonih, seraya melaporkan langkah-langkah penanggulangan wabah covid-19 yang sudah dilakukan Gugus Tugas dari mulai penyemprotan disinfektan, pengadaan hand sanitizer, thermo gun, bilik sanitizer, pembagian masker, pembuatan hand sanitizer untuk pengurus masjid dan masyarakat kerjasama dengan Baznas Kota Bandung.
Rektor Prof Mahmud mengajak semua mahasiswa unyuk bersabar menghadapi cobaan corona ini. “Mari kita perbanyak istighfar dan mendawamkan doa agar musibah corona ini cepat berlalu. Tidak lupa mengikuti aturan protokol Covid-19 dengan cara menjaga jarak, bermasker, cuci tangan pakai sabun, dan berdiam di rumah saja,” ajak Rektor.
Rektor merasa optimis, dalam setiap kesulitan ada banyak kemudahan. Maka, situasi saat ini akan bisa dilalui dengan baik tanpa menyisakan masalah di kemudian hari.
Meski dalam situasi darurat corona, mahasiswa harus tetap belajar dan melaksanakan tahapan perkuliahan sesuai dengan kalender akademik, dengan sistem daring. “Dan, tolong kepada para Dekan untuk membuat kebijakan khusus bagi mahasiswa yang merasa kesulitan melaksanakan proses perkuliahan secara daring, misalnya terkait persoalan sinyal di daerah terpencil, atau kapasitas HP android yang kurang memdai,” katanya.
Menyinggung santunan paket sembako, Rektor berharap kepada mahasiswa agar memanfaatkan dan mensyukurinya. “Kita ingin lebih dari iti, tetapi sesuai kemampuan hanya ini yang bias diberikan. Yang penting, kebutuhan dasar mahasiswa bisa terpenuhi, dan tetap bisa belajar dengan baik dan lancar,” pungkas Rektor.[nanang sungkawa]