Sabar merupakan salah satu inti ajaran Islam dalam segala hal, baik yang berhubungan dengan ibadah mahdhah maupun ghoir mahdhah. Begitu pentingnya sabar, dalam Al-Qur’an disebutkan hingga mencapai sebanyak 74 kali.
Salah satunya adalah seperti dalam surat al-Baqarah ayat 45, sebuah firman Allah mengenai perintah untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong utama bagi setiap masalah ataupun ujian yang tengah kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ayat ini berbunyi: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´. (Al-Baqarah : 45)
Kemudian dalam surat Thaahaa ayat 132 juga menjelaskan tentang perintah Allah Swt tentang kewajiban manusia untuk mendirikan shalat serta menerapkan kesabaran dalam mengerjakannya dan Allah akan memberi rezeki bahkan pertolongan kepada orang-orang yang bertaqwa.
Allah berfirman : Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Thaahaa:132).
Dalam haji dan umrah salah satu inti sikap yang mesti dipertahakan adalah sabar. Sabar ketika menunggu jadwal keberangkatan, selama berlansungnya ibadah dan pasca ibadah dilakukan. Terutama di masa pandemi covid 19 dengan berbagai macam tantangan dan ujiannya, maka dibutukan kesabaran tingkat tinggi. Hal tersebut secara empirik diakui oleh para jamaah umrah Qiblat Tour yang melaksanakan ibadah umrah pada masa pandemi covid 19 (26 Jan-4 Peb 2021).
Terkait hal tersebut, para ulama membagi sabar dalam beberapa aspek, antara lain :
Pertama, Sabar dalam ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah Swt bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang maka akan terasa berat sehingga membutuhkan kesabaran yang tinggi. Seperti sabar dalam menahan diri dari sifat malas supaya tetap istiqomah dalam menjalankan kewajiban sholat dengan tepat waktu, sabar menjalankan puasa yakni sabar dengan menjaga lisan, hati serta pikiran, sabar dalam menuntut ilmu, terutama sabar dalam menjalankan seluruh prosesi ibadah haji dan umrah, dan lain sebagainya.
Kedua, Sabar dalam menghadapi cobaan dan musibah. Bersabar atas cobaan, ujian dan musibah yang menimpa, termasuk ujian menghadapi pandemi covid 19. Hal tersebut mesti dihadapi dengan keyakinan bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya diluar batas kemampuan hambaNya. Apabila mendapatkan cobaan, maka bersabar dan ikhlas dengan apa yang menimpanya tersebut. Karena sesungguhnya Allah Swt itu bersama dengan orang-orang sabar.
Ketiga, Sabar dalam menjauhi kemaksiatan, yakni maksudnya menjahui segala sesuatu yang haram dan dilarang Allah SWT. Dalam haji dan umrah betapa sangat terasa terutama ketika berihram, baik ihram untuk haji maupun umrah. Segala bentuk maksiat itu memang menyenangkan, tetapi Allah Swt melarangnya sehingga orang-orang beriman wajib untuk menjaga dan menahan diri dari segala bentuk maksiat.
Tiga aspek kesabaran tersebut menjadi modal utama dalam haji dan umrah yang bermuara pada kualitas taqwa. Taqwa merupakan bekal utama dalam haji dan umrah. Implemnatasi taqwa secara kongkrit dibuktikan dengan selalu sabar, tabah, ikhtiar dan tawakkal dalam menanti kepastian keberangkatan baik haji maupun umrah.
Di masa pandemi covid 19, tingkat kesabaran menjadi sangat penting karena harus tetap menjaga protokol kesehatan, baik keberangkatan, selama pelasaksanaan maupun ketika kembali ke tanah air. Yakin usaha sampai menjadi Tamu Allah dengan meluruskan dan menguatkan niat hanya karena Allah Swt…Semoga..
Wallhua’lam bil als-hawab.
Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag., Pembimbing Haji dan Umrah Qiblat Tour dan Dosen FSH UIN SGD Bandung.
Sumber, Pikiran Rakyat 09 Maret 2021