FAKULTAS Syariah dan Hukum (FSH) UIN SGD Bandung dipandang sebagai lembaga yang memberikan makna tersendiri bagi kemajuan pendidikan tinggi, terutama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Tanah Air ini.
Sebab, banyak upaya yang dilakukan pimpinan FSH dalam melakukan adaptasi, evaluasi, dan menggali berbagai problematika pendidikan, hingga bisa pentas di fora regional, nasional bahkan Internasional.
Demikian salah satu alasan pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan, Jawa Barat. Kunjungan, yang dipimpin langsung oleh Ketua STISHK Dr Alfan Syafi’i, Lc, M.Pd.I diterima oleh Dekan FSH UIN SGD Prof Dr Fauzan Ali Rasyid, M.Si.
Turut hadir dalam kesempatan itu para Wakil Dekan 1 FSH Dr H Syahrul Anwar, M.Ag; Wakil Dekan 3 Dr H Aden Rosadi, M.Ag; para ketua dan sekretaris jurusan, para kepala lembaga penunjang,dan unsur Tatausaha. Kunjungan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama di bidang pengembangan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ke Bandung ingin menimba lebih banyak ilmu dan pengalaman tentang prestasi akademik yang sudah diraih FSH UIN SGD,” tegas Ketua STISHK Dr Alfan Syafi’i.
Terutama bagaimana cara dan strategi enam jurusan di FSH hingga semuanya bisa meraih akreditasi A BAN-PT. Selain itu tentang kiprah Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum dengan jurusan terkait dalam mengembangkan klinik hukum di sejumlah Pengadilan Agama. “STISHK kan baru seumur jagung, perlu menimba pengalaman yang banyak dari yang sudah sukses,” jelasnya.
Dekan FSH UIN SGD Prof Fauzan beserta rengrengan menyambut hangat para tamu, bahkan berlangsung dialog secara interaktif. “Kita juga berbagi pengalaman dalam hal kepengurusan dan pengelolaan jurnal. Bagaimana proses pengelolaan jurnal yang baik dan terakreditasi?” ujarnya.
Ia juga memaparkan rencana FSH dalam menghadapi asesmen sertifikasi dari The ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) 2020, yaitu Prodi Perbandingan dan Hukum. Menurut Prof Fauzan, penjaminan mutu tidak boleh puas hanya pada pengakuan unggul dari BAN PT, tetapi harus lebih ditingkatkan lagi ke level Asia dan dunia.
“Ini menuju World Class University yang ditargetkan terealisasi tahun 2045. Kita harus merespons apa yang menjadi cita-cita seluruh sivitas akademika. Mudah-mudahan kami bisa fokus dan didukung secara maksimal oleh universitas,” harap Prof Fauzan.[nanang sungkawa]