Sepuluh Hafiz/Hafizah Paling Layak Raih Beasiswa

Dari 54 pendaftar, ada 10 mahasiswa Fakulltas Syariah dan Hukum (FSH) UIN SGD Bandung yang paling layak mendapatkan beasiswa Tahfiz Qur’an tahun ini. Kesepuluh mahasiswa ini mendapatkan nilai terbaik setelah diseleksi berdasarkan kelancaran hafalan, tajwid, dan makhrajnya.

Untuk kategori 30 juz, yang mendapatkan nilai terbaik adalah Imas Siti Masitoh (MKS/VII); Wafiq Azizah (IH/III); Ariq Hanif Santoso (HES/I); dan Ummi Kholisoh Sitorus (Eksya/III). Kategori  20 Fitrotun Nufus (HES/I); kategori 10 juz Wifa Nidail Millah (HK/I); kategori 8 juz Nisa Anindita Hardiani (HPI/III); dan kategori 5 juz Muhammad Indra Subagja (HK/III); Umi Rofiqoh (HK/V); dan Taufik Fatrurrohman (PMH/III).

Menurut tim penyeleksi –Iman Hilman Faturachman, M.Ag dan Drs KH Asep Mustofa, M.Ag– pada dasarnya semua peserta layak mendapatkan beasiswa dari UIN Bandung. Karena kuotanya terbatas, maka diambil sepuluh mahasiswa terbaik. “Berdasarkan hasil tes yang dilakukan secara objektif dan teliti, dari sepuluh yang lolos, terpilih salah seorang hafiz yaitu Wafiq Azizah (IH/III) menjadi representasi FSH yang akan ditampilkan di hadapan Rektor UIN SGD pada 7 November ini,” kata Iman Hilman.

Dekan FSH UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Fauzan Ali Rasyid, M.Si menganggap pantas jika semua hafiz/hafizah Qur’an mendapatkan reward berupa beasiswa, karena kemampuan mereka yang luar biasa. “Kami berharap mereka mampu mengimplementasikan nilai-nilai Qur’an dalam aktivitas perkuliahan, terlebih dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dekan, saat memberi amanat dalam pembukaan seleksi Beasiswa Tahfiz Quran TA 2019/2020 di Aula FSH, Senin (4/11/2019).

Kata Dekan, berungtunglah bagi yang hafal al-Qur’an, sebab Allah SWT akan memberikan mahkota kehormatan kepada penghafal hafizh/hafizhah) di akhirat nanti. Selain itu, akan dikumpulkan bersama malaikat yang mulia dan ditinggikan derajatnya saat berada di surga. Apalagi kalau dikaitkan dengan visi misi penyelenggaran pendidikan di Kampus UIN Bandung, tahfizh Qur’an sebagai upaya menggembleng mereka agar kokoh keimanannya, luas ilmunya, dan luhur akhlaknya.

Dekan meyakini, hafizh/hafizhah Qur’an kelak akan menjadi pemimpin umat. Ia mendasarkannya pada Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.”

“Mudah-mudahan hafiz dan hafizah menjadi contoh teladan yang baik bagi adik-adiknya di kampus, bahkan pengamal dan penggerak nilai-nilai keislaman di masyarakat, sekaligus menjadi kompetensi pembeda dengan lulusan perguruan tinggi lain,” harap Dekan, didampingi Wakil Dekan III Dr H Aden Rosadi, M.Ag. [nanang sungkawa]

Related Posts